Minggu, 25 November 2012

RIBUT-RIBUT PADE MAO NYAPRES TAHUN 2014

Ade ape nie pade ribut pada bulan November 2012?
Itu tuh! Banyak orang rame-rame ngomongin capres RI periode 2014-2019. Semua orang dewasa, warga negera RI  udah  pade paham, bahwasanye masa jabatan Presiden SBY dan Budiono pasti akan berakhir pada tahun 2014 yad. Secara konstirusional, SBY udah nggak dimungkinkan untuk digadang-gadang atau diusung sebagai Capres RI lagi. Soalnya SBY sudah "bertahta" sebagai Presiden RI selama dua periode. Artinye kite sudah kudu mahfum, seberapa besar cinta dan setinggi apa pun  hormat kite kepada SBY sebagai "Bapak Bangsa", sebagai Kepala Pemerintahan, dan sebagai Kepala Negara, kite secepatnye mencari sosok nasional yang terbaik untuk dicalonkan menjadi Capres RI untuk periode 2014-2019 untuk menggantikannya. Waktu memang masih dua tahun lagi, namun untuk memilih sosok nasional yang terbaik untuk dipilih sebagai presiden kelak, tentu waktu dua tahun tidak dikatakan terlalu dini.
Ini die masalah kite!
Sosok yang menasional sih banyak banget! Rakyat Indonesia kan sekarang sudah di atas angka 200 juta jiwa lebih. Banyak penduduk pasti punya banyak tokoh. Para tokoh ini ada di berbagai bidang dan kiprah mereka diketahui rakyat. Mereka dipandang hebat dan sukses. ARB (Abu Rizal Bakrie atau Ical misalnya, datang dari pengusaha raksasa yang sukses, mantan Menteri, dan dicintai banyak orang. Prabowo, Letnan Jenderal Purn, terkenal sebagai tentara murni, hebat bersosilaisasi, dan punya partai politik (parpol) Gerindra yang siap menjadi kendaraan politiknye. Megawati, wanita yang satu ini, semua orang kenal, mantan presiden, tentu hebat pula. Jangan pula lupa, sosok Wiranto, jenderal bintang empat purn., senior pula, yang masih ada punye birahi politik tinggi, punya parpol pula, Hanura, tentu tangguh pula.
ARB, Prabowo, Wiranto, dan Megawati adalah sosok-sosok yang masih tinggi pamornya di mata rakyat. Elektabilitas mereka sebagai calon pilihan rakyat masih tertinggi. Ada beberapa sosok lain yang diusung dan siap pula untuk digadang-gadang sebagai capres pilihan di antara ketiga sosok tersebut. Ada nama Sri Mulyani Indrawati, ekonom kondang dan mantan menteri keuangan. Ada nama Hatta Rajasa, Ketua Umum PAN, Menko Ekuin. Ada pula nama Puan Maharani, putrinya Megawati. Lalu nama Rizal Ramli, ekonom dan mantan menteri pula. Sri Mulyani, Hatta Rajasa, dan Rizal Ramli tidak secara terang-terangan menyatakan diri/mencalonkan diri, tetapi digadang-gadang oleh parpol atau orang-orang yang memang menginginkan mereka maju sebagai Capres RI.
Nah, ada sosok nasional yang menyatakan diri begitu PD-nya untuk nyapres 2014 yad. Die bukan orang parpol tetapi sosok ini patut diperhitungkan dalam jagat politik, jangan-jangan dia bisa jadi "kuda hitam" yang mampu menyodok popularitas dan elektabilitas para tokoh yang disebutkan terdahulu. Siape lagi kalau bukan Rhoma Irama, si Raja Dangdut yang udah kondang banget!
Rhoma Irama menggemakan keinginannya: menjadi presiden dan siap menjaga amanah rakyat. Selain dari rasa PP-nya yang besar, konon katanye die udah ketemu dengan para kiai dan seribu habaib (?) dan oleh-oelh dari mereka itu adalah: para kiai dan habaib mendukung niat mulia Rhoma Irama menjadi capres tahun 2014-2019.
Hingar-bingar capres-mencapres pun tambah ramai. Ya, Rhoma Irama ibarat magnet yang mampu menyita waktu semua orang untuk membicarakannya. Selama kurun waktu usai dia menggemakan keinginan menjadi capres, bermunculan berbagai komentar, pro dan kontra, biasalah! Rhoma Irama mampu "menjual" produknya tanpa bersusah-payah. Dia makin dikenal orang, soal orang suka atau tidak suka, Rhoma Irama tak usah pikirin, EGP! Kalau bukan karena Rhoma Irama, siape yang pade mau komen? Kayaknye nggak ade tuh yang kasih komen tentang Rizal Ramli atau Hatta Rajasa? Paling-paling para pengamat politik yang negomong di tv atau dalam seminar. Siape yang hadir dan mao denger?
Yang bakal memilih kan rakyat, bukan yang lain! Rakyat itu kan ade di grass root, bukan di dalam ruang seminar. Contoh tuh Jokowi! Jokowi nggak punya waktu banyak buang omdo. Die mah langsung terjun ke bantaran kali, kampung-kampung kumuh, ketemu rakyat kecil, tetapi punya daya ledak besar. Buktinye? Ane nggak usah kasih komen lagi deh!
Calon presiden banyak itu tentu amat bagus dalam alam demokrasi.Rakyat punya banyak pilihan. Rakyat yang punye gawe pesta pemilu. Kalo pade mau dipilih rakyat, ya datangi rakyat, ajak mereka ngomong. Lihat ARB yang "jarum super" mendatangi pelosok negeri tiada henti tanpa kenal lelah. Banyak pilihan untuk rakyat, semua pilihan keliatannye bagus. Tetapi rakyat tentu telah lebih cerdas zaman sekarang ini. Memang agak sulit memilih yang terbaik. Cuma rakyat harus liat track record sosok yang dipilih. Jangan pilih pemimpin "maling", politisi "maling", dan dari parpol "maling", atau sosok independen "maling".Biasenye die suka banget bagi-bagi duit dari hasil "maling" demi merebut kemenangan. Semoga rakyat tak terbuai dengan tampilan santun merayu, kelakuan penuh tipuan.
Susah nian memilih satu di antara banyak tokoh yang hebat untuk menduduki tahta RI-1. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar