Rujukan-rujukan:
QS 26: 214.
Artinya: “Dan (Muhammad) berilah peringatan kepada
keluargamu yang terdekat!”
QS 28: 56
Artinya:
“(Engkau, Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau
cintai, dan hanyalah Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya
....”
QS Al An’am (6):
153).
Artinya:”Inilah
jalan-Ku yang lurus, jangan ikuti jalan yang lain.”
INGATLAH!
Nabi Adam mensyariatkan putra-putrinya, Kabil menikah
dengan Labuda, Habil dengan Iklima. Kabil membangkang, dia bersikeras hanya
inginkan Iklima sebagai istrinya, bukan Labuda. Nabi Adam hanya tunduk kepada
hukum Allah. Kabil mengafiri ayahnya dan Tuhannya, Allah. Klimaksnya, Kabil
membunuh Habil, padahal Habil adalah adik kandungnya.
Nabi Nuh mengajar dan mengajak anaknya, Sam-un, untuk
menyembah Allah. Sam’un menolak dan bahkan dia dan orang-orang kafir
mengolok-olok ayahnya. Nabi Nuh telah melaksanakan tugasnya sebagai seorang
rasul. Sam’un dan bolonya mau beriman tauhid atau tetap kafir bukan lagi
urusan Nabi Nuh.
Nabi Ibrahim mengajar dan mengajak ayahnya, Azar, agar
mau meninggalkan sesembahan berhala-berhala dan kembali kepada menyembah
Allah. Azar tetap kurang ajar. Tugas sebagai rasul telah Ibrahim laksanakan.
Ibrahim tak mampu mengubah sikap ayahnya tercinta.
Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ishaq, serta cucunya Nabi
Yakub, yang kemudian dilanjutkan oleh buyutnya Nabi Yusuf serta generasi
seterusnya sampai kepada Nabi Isa, hanyalah penyampai berita gembira dan
pemberi peringatan kepada umat Yahudi dan Nasrani.
Nabi Luth mengajar dan mengajak keluarganya dan kaumnya
agar tidak lagi berbuat yang tidak pantas serta terlarang, yakni hubungan
seksual sesama jenis (homoseksual) dan sodomi. Istri dan anaknya sendiri
bersama kolega/bolonya tetaplah membangkang. Nabi Luth sudah menunaikan
tugasnya sebagai seorang rasul. Anak, istri, dan kaumnya mau beriman atau
kafir bukan lagi urusan Nabi Luth.
Nabi Muhammad saw mengajar dan mengajak Pak De dan Bu
Denya, berbesan pula, pasutri Abu Lahab dan Ummu Jamil, agar meninggalkan
tuhan berhala-berhala, untuk mengikuti dan mengimani ajaran tauhid, berulang
kali, tak kenal lelah, toh ajakan Muhammad tak mempan. Pak De Abu Lahab dan
Bu De Ummu Jamil sang besan bukan saja menolak, bahkan menantang dan
mengancam.
“Celakalah Abu Lahab dan sungguh celaka dia! ...!” (QS
111: 1 s.d. 5.)
Muhammad telah melaksanakan tugasnya sebagai seorang
rasul. Pak De dan Bu Denya mau beriman atau tetap kafir bukan lagi urusan
Nabi saw.
Dengan demikian, tidak ada seorang pun dari para nabi ini yang mampu memberi petunjuk/hidayah
kepada orang yang kafir, sekali pun keluarga dekat atau orang yang dicintai.
Padahal para nabi ini hidup bersama di tengah mereka. Komo deui tos maot.
Boro-boro!
Thus, para nabi sama sekali tidak memiliki otoritas
menanggung dosa umatnya atau menjamin dengan memberi syafa’at bagi umatnya yang kafir/menyimpang dari ajaran tauhid.
Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail, setelah melalui
puluhan generasi tanpa rasul, sampai kepada generasi Rasulullah saw yang
menjadi rasul terakhir, hanyalah rasul Allah belaka, yang ditugaskan sebagai
pendakwah, saksi, penyampai berita gembira, dan pemberi peringatan kepada
umatnya, dalam hal ini umat Islam. Tak lebih dari itu tugas rasul.
Rasul tetaplah rasul. Tak ada beda Rasulullah Adam,
Idris, Nuh, Hud, Ibrahim, dst. dengan Rasulullah Muhammad saw. Kedudukan
semua rasul-Nya di mata Allah sama saja.
Tidak ada otoritas atau kewenangan Nabi saw dapat
menanggung dosa umat Islam. Thus,
takkan ada dan tak pernah Nabi saw berani-beranian menjanjikan syafa’at bagi siapapun. Termasuk
orang-orang yang mengatakan atau mengaku dirinya ahlil bait atau keturunan beliau atau mengaku-aku diri sebagai
wali. Kalau ada kabar seperti itu, maka itu adalah kabar dusta! Kalau ajaran
seperti itu diyakini, tak pelak lagi kita meng-copy paste ajaran Nasrani
tentang Jesus Kristus Sang Penebus Dosa. Kalau begini diyakini, apa bedanya
Islam yang haq dengan ajaran Kristiani? Inilah praktik mengada-ada dan
disebarkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab kecuali ingin merusak
kemurnian Islam. Aya-aya wae!
Bulshit! Mimpi kali
yeee?
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar