Selasa, 27 November 2012

SYAFAAT ITU HANYA ALLAH EMPUNYA



Rujukan-rujukan:
QS 26: 214.
Artinya: “Dan (Muhammad) berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat!”
QS 28: 56
Artinya: “(Engkau, Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau cintai, dan hanyalah Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya ....”
QS Al An’am (6): 153).
Artinya:”Inilah jalan-Ku yang lurus, jangan ikuti jalan yang lain.”

INGATLAH!
Nabi Adam mensyariatkan putra-putrinya, Kabil menikah dengan Labuda, Habil dengan Iklima. Kabil membangkang, dia bersikeras hanya inginkan Iklima sebagai istrinya, bukan Labuda. Nabi Adam hanya tunduk kepada hukum Allah. Kabil mengafiri ayahnya dan Tuhannya, Allah. Klimaksnya, Kabil membunuh Habil, padahal Habil adalah adik kandungnya.
Nabi Nuh mengajar dan mengajak anaknya, Sam-un, untuk menyembah Allah. Sam’un menolak dan bahkan dia dan orang-orang kafir mengolok-olok ayahnya. Nabi Nuh telah melaksanakan tugasnya sebagai seorang rasul. Sam’un dan bolonya mau beriman tauhid atau tetap kafir bukan lagi urusan Nabi Nuh.
Nabi Ibrahim mengajar dan mengajak ayahnya, Azar, agar mau meninggalkan sesembahan berhala-berhala dan kembali kepada menyembah Allah. Azar tetap kurang ajar. Tugas sebagai rasul telah Ibrahim laksanakan. Ibrahim tak mampu mengubah sikap ayahnya tercinta.
Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ishaq, serta cucunya Nabi Yakub, yang kemudian dilanjutkan oleh buyutnya Nabi Yusuf serta generasi seterusnya sampai kepada Nabi Isa, hanyalah penyampai berita gembira dan pemberi peringatan kepada umat Yahudi dan Nasrani.
Nabi Luth mengajar dan mengajak keluarganya dan kaumnya agar tidak lagi berbuat yang tidak pantas serta terlarang, yakni hubungan seksual sesama jenis (homoseksual) dan sodomi. Istri dan anaknya sendiri bersama kolega/bolonya tetaplah membangkang. Nabi Luth sudah menunaikan tugasnya sebagai seorang rasul. Anak, istri, dan kaumnya mau beriman atau kafir bukan lagi urusan Nabi Luth.
Nabi Muhammad saw mengajar dan mengajak Pak De dan Bu Denya, berbesan pula, pasutri Abu Lahab dan Ummu Jamil, agar meninggalkan tuhan berhala-berhala, untuk mengikuti dan mengimani ajaran tauhid, berulang kali, tak kenal lelah, toh ajakan Muhammad tak mempan. Pak De Abu Lahab dan Bu De Ummu Jamil sang besan bukan saja menolak, bahkan menantang dan mengancam.
“Celakalah Abu Lahab dan sungguh celaka dia! ...!” (QS 111: 1 s.d. 5.)
Muhammad telah melaksanakan tugasnya sebagai seorang rasul. Pak De dan Bu Denya mau beriman atau tetap kafir bukan lagi urusan Nabi saw.
Dengan demikian, tidak ada seorang pun dari para  nabi ini yang mampu memberi petunjuk/hidayah kepada orang yang kafir, sekali pun keluarga dekat atau orang yang dicintai. Padahal para nabi ini hidup bersama di tengah mereka. Komo deui tos maot. Boro-boro!
Thus, para nabi sama sekali tidak memiliki otoritas menanggung dosa umatnya atau menjamin dengan memberi syafa’at bagi umatnya yang kafir/menyimpang dari ajaran tauhid.
Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail, setelah melalui puluhan generasi tanpa rasul, sampai kepada generasi Rasulullah saw yang menjadi rasul terakhir, hanyalah rasul Allah belaka, yang ditugaskan sebagai pendakwah, saksi, penyampai berita gembira, dan pemberi peringatan kepada umatnya, dalam hal ini umat Islam. Tak lebih dari itu tugas rasul.
Rasul tetaplah rasul. Tak ada beda Rasulullah Adam, Idris, Nuh, Hud, Ibrahim, dst. dengan Rasulullah Muhammad saw. Kedudukan semua rasul-Nya di mata Allah sama saja.
Tidak ada otoritas atau kewenangan Nabi saw dapat menanggung dosa umat Islam. Thus, takkan ada dan tak pernah Nabi saw berani-beranian menjanjikan syafa’at bagi siapapun. Termasuk orang-orang yang mengatakan atau mengaku dirinya ahlil bait atau keturunan beliau atau mengaku-aku diri sebagai wali. Kalau ada kabar seperti itu, maka itu adalah kabar dusta! Kalau ajaran seperti itu diyakini, tak pelak lagi kita meng-copy paste ajaran Nasrani tentang Jesus Kristus Sang Penebus Dosa. Kalau begini diyakini, apa bedanya Islam yang haq dengan ajaran Kristiani? Inilah praktik mengada-ada dan disebarkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab kecuali ingin merusak kemurnian Islam. Aya-aya wae!
Bulshit! Mimpi kali yeee?
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar