KUTU, KUTU BUSUK, KUTU BUKU, KUTU LONCAT,
KUTU KUPRET
Kutu
Manusia itu dalam kehidupannya sehari-hari
akrab dengan kutu. Apa sih kutu itu? Menurut KBBI (2008: 765), Kutu adalah
serangga parasit tidak bersayap yang mengisap darah binatang atau manusia. Kutu
adalah jenis binatang yang berukuran
kecil, bahkan bisa jadi tergolong amat kecil sehingga sulit dilihat dengan mata
normal. Apa lagi bagi orang yang kena penyakit rabun, jangan harap bisa melihat
hewan yang bernama kutu. Para ahli biologi hewan atau ahli kesehatan harus
menggunakan mikroskop atau kaca pembesar untuk dapat melihat dengan jelas beberapa
jenis wujud kutu.
Berikut adalah beberapa
kelompok hewan yang memakai nama kutu:
a. kutu yang menyerang
manusia secara langsung: kutu air, tuma/kutu kepala/rambut, kutu busuk/tumbila/bangsat
c. kutu yang menyerang
tumbuhan: kutu loncat, kutu daun, hama tumbuhan, kutu perisai, hama tumbuhan, kutu putih, hama tumbuhan
d. kutu yang memakan
barang-barang: kutu beras, hama pada
biji-bijian yang disimpan; kutu bubuk, hama kayu.
Meskipun kutu adalah hewan kecil, namun
keberadaannya di tengah kehidupan manusia cukup meresahkan. Kutu itu hewan yang
merugikan. Tanaman banyak yang hidupnya merana karena diserang dan disantap
oleh kutu. Dedauan dan tangkai tanaman akan rusak oleh kutu. Hewan
peliharaan/ternak bisa kurus dan penyakitan ketika diserang oleh kutu. Manusia
tak kalah menderitanya kalau kutu berada di tubuh karena kutu itu hewan
parasit. Kualitas beras atau jagung akan rusak kalau dimakan oleh kutu. Kutu itu lebih suka hidup dalam
kelompok-kelompok.
Kutu itu musuh manusia, baik musuh langsung
karena menyerang tubuh manusia, maupun secara tidak langsung karena menyerang
hewan piaraan dan tanaman, namanya hama. Kutu yang langsung menjadi musuh
manusia karena menyerang kulit. Ada dua organ tubuh manusia yang paling sering
dihinggapi dan dijadikan sarang tempat tinggal kutu. Pertama kutu hinggap dan
bersarang di kepala di balik lebatnya rambut. Kedua, kutu senang tinggal dan
bersarang telapak kaki dan di sela-sela kelima jari kaki.
Kutu dapat hidup nyaman dan berkembang biak
di kepala manusia jika kepala dan rambut kita tidak bersih/kotor. Makin malas kita membersihkan kepala dan
rambut, makin gemuk si kutu dan makin banyak berkembang biak. Makin lebat
rambut yang tumbuh di kepala, makin besar kemungkinan kutu menghuni kepala dan
menggerogoti kepala kita. Taringnya menggigit dan menghisap darah dan air
liurnya membuat luka gigitan menjadi gatal. Memang terasa tidak terlalu sakit,
tetapi kita merasakan gatal terus-menerus, pertanda kutu sedang menyantap kulit
kepala dan berpesta pora.
Begitu pula dengan aktivitas kutu air.
Telapak kaki dan jari-jari kaki yang sering berbasah-basahan, lembab
berlama-lama, dan terlambat dikeringkan akan memberi kesempatan bagi kutu untuk
tumbuh subur dan berkembang biak. Kita menderita karena telapak dan jari-jari
kaki gatal terus-terusan dan telapak kaki mengalami luka karena gigitan kutu
air.
Pernah melihat kaum ibu mencari kutu? Mencari
kutu bisa dilakukan sendiri, bisa juga berdua. Supaya kutu dapat dikeluarkan
dari kulit kepala dan rambut, perlu ada sisir yang karas dan bergerigi halus
untuk menyisir sekaligus menggerus kutu dari kulit kepala. Tanpa sisir seperti
itu kita tak berharap banyak menanggok kutu karena tubuhnya yang halus.
Kutu
Busuk
Kutu
Busuk
adalah kutu yang berbau busuk kalau ditindas. Nama lain kutu busuk adalah
bangsat atau kepinding.
Kutu
Loncat
Kutu
Loncat
adalah hama berwarna oranye kehijau-hijauan, berukuran kecil, dan hidup dengan
cara mengisap cairan tanaman yang masih muda, terutama tanaman lamtoro gung.
Istilah kutu
loncat adalah arti konotatif atau kiasan, yaitu julukan bagi seseorang yang
menggantungkan hidupnya dengan menumpang dari satu orang ke orang lain. Kader kutu loncat adalah kader parpol yang
kurang mandiri, nggak pede, nggak betahan
di satu parpol, dan gampang pindah ke parpol lain dengan berbagai dalih
politis. Kader tipe kutu loncat
biasanya menganggap sebuah parpol ibarat rumah kontrakan.
Kutu
Buku
Kutu
Buku
dalam artian denotatif adalah kuman-kuman yang ada di buku. Kutu buku dalam
artian konotatif sebagai kiasan artinya orang yang suka membaca dan menelaah
buku di mana saja.
“Pantas saja si Dian pintar sekali, rupanya
dia kutu buku!”
Kutu
Kupret
Kutu
Kupret
adalah sejenis cacian yang sering muncul dalam bahasa percakapan logat Betawi.
Jika seseorang menunjukkan kemarahan kepada orang lain atau sekedar candaan seseorang
kepada teman akrab karena perkataan atau perbuatan yang kurang bagus, cacian kutu kupret ini suka dilontarkan,
misalnya:
seseorang marah kepada sopir yang ugal-ugalan
menyetir mobil.
“Dasar kutu
kupret! Mobil bagus, nyetir kayak bawa angkot!”
seseorang mencaci setengah bercanda kepada
temannya.
“Eh, kutu
kupret! Ke mane aje, lu?”
Cacian yang sama dengan kutu kupret yang sering terlontar dalam bahasa percakapan dengan
logat Betawi adalah sompret, kampret, uler
keket, mak dirabit, mak dikipe, dan
mak dirodok.
Mati
kutu
Mati
kutu adalah
sebuah peribahasa yang artinya adalah orang yang lemah karena telah kehilangan
daya/kekuatan.
“Menterinya diganti, mati kutu sudah staf ahli Menteri yang arogan itu!”
“Jangan tanya lagi ke mana Pak Gobang, ya.
Dia sudah mati kutu!”
Ngomong-ngomong
soal kutu, kutu loncat, kutu busuk sampai mati kutu, intinya adalah, bahwa kutu itu hewan jahat pengisap darah
manusia.
JUMAT, 29 APRIL 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar