Senin, 29 April 2013

KUTU-KUTU





KUTU, KUTU BUSUK, KUTU BUKU, KUTU LONCAT, KUTU KUPRET

Kutu

Manusia itu dalam kehidupannya sehari-hari akrab dengan kutu. Apa sih kutu itu? Menurut KBBI (2008: 765), Kutu adalah serangga parasit tidak bersayap yang mengisap darah binatang atau manusia. Kutu adalah  jenis binatang yang berukuran kecil, bahkan bisa jadi tergolong amat kecil sehingga sulit dilihat dengan mata normal. Apa lagi bagi orang yang kena penyakit rabun, jangan harap bisa melihat hewan yang bernama kutu. Para ahli biologi hewan atau ahli kesehatan harus menggunakan mikroskop atau kaca pembesar untuk dapat melihat dengan jelas beberapa jenis wujud kutu.
Berikut adalah beberapa kelompok hewan yang memakai nama kutu:
a.    kutu yang menyerang manusia secara langsung: kutu air, tuma/kutu kepala/rambut, kutu busuk/tumbila/bangsat
b.    kutu yang menyerang hewan: kutu kucing, parasit pada kucing
           kutu anjing, parasit pada anjing, kutu burung, parasit pada burung/unggas
c.    kutu yang menyerang tumbuhan: kutu loncat, kutu daun, hama tumbuhan, kutu perisai, hama tumbuhan, kutu putih, hama tumbuhan
d.    kutu yang memakan barang-barang: kutu beras, hama pada biji-bijian yang disimpan; kutu bubuk, hama kayu.

Meskipun kutu adalah hewan kecil, namun keberadaannya di tengah kehidupan manusia cukup meresahkan. Kutu itu hewan yang merugikan. Tanaman banyak yang hidupnya merana karena diserang dan disantap oleh kutu. Dedauan dan tangkai tanaman akan rusak oleh kutu. Hewan peliharaan/ternak bisa kurus dan penyakitan ketika diserang oleh kutu. Manusia tak kalah menderitanya kalau kutu berada di tubuh karena kutu itu hewan parasit. Kualitas beras atau jagung akan rusak kalau dimakan oleh kutu.  Kutu itu lebih suka hidup dalam kelompok-kelompok.

Kutu itu musuh manusia, baik musuh langsung karena menyerang tubuh manusia, maupun secara tidak langsung karena menyerang hewan piaraan dan tanaman, namanya hama. Kutu yang langsung menjadi musuh manusia karena menyerang kulit. Ada dua organ tubuh manusia yang paling sering dihinggapi dan dijadikan sarang tempat tinggal kutu. Pertama kutu hinggap dan bersarang di kepala di balik lebatnya rambut. Kedua, kutu senang tinggal dan bersarang telapak kaki dan di sela-sela kelima jari kaki.

Kutu dapat hidup nyaman dan berkembang biak di kepala manusia jika kepala dan rambut kita tidak bersih/kotor.  Makin malas kita membersihkan kepala dan rambut, makin gemuk si kutu dan makin banyak berkembang biak. Makin lebat rambut yang tumbuh di kepala, makin besar kemungkinan kutu menghuni kepala dan menggerogoti kepala kita. Taringnya menggigit dan menghisap darah dan air liurnya membuat luka gigitan menjadi gatal. Memang terasa tidak terlalu sakit, tetapi kita merasakan gatal terus-menerus, pertanda kutu sedang menyantap kulit kepala dan berpesta pora.

Begitu pula dengan aktivitas kutu air. Telapak kaki dan jari-jari kaki yang sering berbasah-basahan, lembab berlama-lama, dan terlambat dikeringkan akan memberi kesempatan bagi kutu untuk tumbuh subur dan berkembang biak. Kita menderita karena telapak dan jari-jari kaki gatal terus-terusan dan telapak kaki mengalami luka karena gigitan kutu air.

Pernah melihat kaum ibu mencari kutu? Mencari kutu bisa dilakukan sendiri, bisa juga berdua. Supaya kutu dapat dikeluarkan dari kulit kepala dan rambut, perlu ada sisir yang karas dan bergerigi halus untuk menyisir sekaligus menggerus kutu dari kulit kepala. Tanpa sisir seperti itu kita tak berharap banyak menanggok kutu karena tubuhnya yang halus.

Kutu Busuk

Kutu Busuk adalah kutu yang berbau busuk kalau ditindas. Nama lain kutu busuk adalah bangsat atau kepinding.

Kutu Loncat

Kutu Loncat adalah hama berwarna oranye kehijau-hijauan, berukuran kecil, dan hidup dengan cara mengisap cairan tanaman yang masih muda, terutama tanaman lamtoro gung.

Istilah kutu loncat adalah arti konotatif atau kiasan, yaitu julukan bagi seseorang yang menggantungkan hidupnya dengan menumpang dari satu orang ke orang lain. Kader kutu loncat adalah kader parpol yang kurang mandiri, nggak pede, nggak betahan di satu parpol, dan gampang pindah ke parpol lain dengan berbagai dalih politis. Kader tipe kutu loncat biasanya menganggap sebuah parpol ibarat rumah kontrakan.

Kutu Buku

Kutu Buku dalam artian denotatif adalah kuman-kuman yang ada di buku. Kutu buku dalam artian konotatif sebagai kiasan artinya orang yang suka membaca dan menelaah buku di mana saja.

“Pantas saja si Dian pintar sekali, rupanya dia kutu buku!”

Kutu Kupret

Kutu Kupret adalah sejenis cacian yang sering muncul dalam bahasa percakapan logat Betawi. Jika seseorang menunjukkan kemarahan kepada orang lain atau sekedar candaan seseorang kepada teman akrab karena perkataan atau perbuatan yang kurang bagus, cacian kutu kupret ini suka dilontarkan, misalnya:
seseorang marah kepada sopir yang ugal-ugalan menyetir mobil.

“Dasar kutu kupret! Mobil bagus, nyetir kayak bawa angkot!”
 seseorang mencaci setengah bercanda kepada temannya.

“Eh, kutu kupret! Ke mane aje, lu?”

Cacian yang sama dengan kutu kupret yang sering terlontar dalam bahasa percakapan dengan logat Betawi adalah sompret, kampret, uler keket, mak dirabit, mak dikipe, dan mak dirodok.

Mati kutu

Mati kutu adalah sebuah peribahasa yang artinya adalah orang yang lemah karena telah kehilangan daya/kekuatan.

“Menterinya diganti, mati kutu sudah staf ahli Menteri yang arogan itu!”

“Jangan tanya lagi ke mana Pak Gobang, ya. Dia sudah mati kutu!”

Ngomong-ngomong soal kutu, kutu loncat, kutu busuk sampai mati kutu, intinya adalah, bahwa kutu itu hewan jahat pengisap darah manusia.

JUMAT, 29 APRIL 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar