Rabu, 29 Januari 2014

AKHLAK TERBAIK, AKHLAK BAIK, DAN AKHLAK TERCELA



Lanjutan Akhlak ….
Membangun logika tercela adalah akhlak tercela
Akibat adanya frasa ‘Muhammad yang agung” jadinya adalah format sikap pengultusan terhadap sosok Muhammad: Muhammad memang manusia biasa tetapi beda dengan manusia biasa (???); Hari Senin itu hari lahirnya Nabi jadi kita kudu puasa sunnah pada hari itu. Kok jadi begitu sih? Katanya puasa itu harus karena Allah (lillaahi taala), bukan karena sesuatu selain Allah. Apa benar dan lempeng niat puasa karena hari Senin?
Bulan Rabiul Awal adalah bulan kelahiran Nabi saw. Oleh Karena itu kedudukan Rabiul Awal itu sangat istimewa. Umat Islam sangat menanti kedatangan bulan Rabiul Awal. (???)
Rabiul Awal itu nama bulan dari dua belas bulan dari kalender Hijriyah dalam Bahasa Arab. Kalau Nabi Dawud yang lahir pada bulan yang sama tetapi eranya dan umatnya berbahasa Ibrani, Apakah nama Rabiul Awal sudah dipakai? Belum atuh! Nama itu sama sekali tidak dikenal!
Eranya Nabi Isa as dan umatnya berbahasa Suryani dan Kitab Injil pun berbahasa Suryani. Apakah dalam kitab Injil itu mengenal nama Muhammad dan mencantumkannya? Tidak begitu. Yang disebut adalah nama Ahmad, bukan Muhammad.
Nama Muhammad adalah nama yang pertama kali muncul dari mulut Abdul Muththalib yang memberi nama kepada cucunya yang baru lahir, bayi yatim, yakni Muhammad.
(Ahmad dalam Injil itu ya, Muhammad. Itu kan kata kita yang muslim. Kata orang nonmuslim, Ahmad ya, Ahmad. Ahmad dalam Injil itu bukan Muhammad yang ini!)
Ibrahim dalam Torat, Zabur, dan Injil itu berbeda padahal sosok sama, Nabi Ibrahim as. Namanya bukan Ibrahim, tetapi Abraham. Sulaeman itu Salomon. Nuh itu Noah. Noah ya Nuh. Dawud itu David. Orang Nasrani menyebut nama Goliath, kita menyebutnya Jaluth. David versus Goliath itu ya, Dawud melawan Jaluth.
Apakah semua istilah, nama, dan identitas itu harus di-Arab-arab-kan?
Apakah nama Romelan harus diganti dengan Ramadan? Apakah pengikut Muhammad harus diganti dengan Muhammadiyah? Apakah bulan Bakdo Mulud harus mesti Rabiul Akhir? Apakah bulan Apit harus diganti dengan Dzulkaedah?
Apakah Tuan Guru Haji Ishaka harus diganti dengan Habib Al Hajj Ishaq?
Apakah nama Andi Bedu Amang harus diganti dengan nama Syekh Abdur RahmanApakah doa dalam bahasa Sunda harus diganti dengan doa dalam Bahasa Arab?
Apakah busana sarung, baju batik, dan celana panjang tenun harus diganti dengan busana ghamis?
Tentu saja jawabannya ya, tidak begitu.
Islam itu untuk semesta alam
Islam itu ya, Islam, bukan Arab. Arab itu, ya Arab, belum tentu Islam. Sama sekali berbeda antara Islam dengan Arab. Kalau diidentikkan sama Antara Islam dengan Arab, rusak dan hancurlah Islam.
Tengoklah di dunia Arab sekarang ini!
Pemerintah Suriah memerangi rakyatnya yang beroposisi. Mereka pun berperang dan berbunuhan. Teriakannya sama, Allahu Akbar!
Pemerintah militer Mesir memerangi rakyatnya yang beroposisi. Mereka pun saling bunuh. Dengarlah teriakan mereka dari kedua belah pihak, Allahu Akbar!
Pemerintah Yaman yang terpecah menjadi dua, Yaman Utara dan Yaman Selatan berperang dan saling menghancurkan. Kedua pihak pun berteriak dalam pekikan yang sama, Allahu Akbar.
Para TKI pergi mengadu nasib ke tanah Arab, bermajikan orang Arab. Tak sedikit TKI yang pulang membawa penderitaan: bekas siksaan fisik, hamil dan melahirkan karena diperkosa sang majikan tanpa dinikahi, serta gajinya tak terbayar pula.
Itulah akhlak sang majikan orang Arab, akhlak tercela, bukan akhlak yang dianjurkan Islam, bukan akhlak begitu yang diteladankan Nabi saw, bukan akhlaqul kariimah..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar