Lanjutan Akhlak ….
Membangun logika tercela adalah akhlak
tercela
Akibat adanya frasa ‘Muhammad yang agung”
jadinya adalah format sikap pengultusan terhadap sosok Muhammad: Muhammad
memang manusia biasa tetapi beda dengan manusia biasa (???); Hari Senin itu
hari lahirnya Nabi jadi kita kudu puasa sunnah pada hari itu. Kok jadi begitu
sih? Katanya puasa itu harus karena Allah (lillaahi taala), bukan karena
sesuatu selain Allah. Apa benar dan lempeng niat puasa karena hari Senin?
Bulan Rabiul Awal adalah bulan kelahiran Nabi
saw. Oleh Karena itu kedudukan Rabiul Awal itu sangat istimewa. Umat Islam
sangat menanti kedatangan bulan Rabiul Awal. (???)
Rabiul Awal itu nama bulan dari dua belas
bulan dari kalender Hijriyah dalam Bahasa Arab. Kalau Nabi Dawud yang lahir
pada bulan yang sama tetapi eranya dan umatnya berbahasa Ibrani, Apakah nama
Rabiul Awal sudah dipakai? Belum atuh! Nama itu sama sekali tidak dikenal!
Eranya Nabi Isa as dan umatnya berbahasa
Suryani dan Kitab Injil pun berbahasa Suryani. Apakah dalam kitab Injil itu
mengenal nama Muhammad dan mencantumkannya? Tidak begitu. Yang disebut adalah
nama Ahmad, bukan Muhammad.
Nama Muhammad adalah nama yang pertama kali
muncul dari mulut Abdul Muththalib yang memberi nama kepada cucunya yang baru
lahir, bayi yatim, yakni Muhammad.
(Ahmad dalam Injil itu ya, Muhammad. Itu kan
kata kita yang muslim. Kata orang nonmuslim, Ahmad ya, Ahmad. Ahmad dalam Injil
itu bukan Muhammad yang ini!)
Ibrahim dalam Torat, Zabur, dan Injil itu
berbeda padahal sosok sama, Nabi Ibrahim as. Namanya bukan Ibrahim, tetapi
Abraham. Sulaeman itu Salomon. Nuh itu Noah. Noah ya Nuh. Dawud itu David.
Orang Nasrani menyebut nama Goliath, kita menyebutnya Jaluth. David versus
Goliath itu ya, Dawud melawan Jaluth.
Apakah semua istilah, nama, dan identitas itu
harus di-Arab-arab-kan?
Apakah nama Romelan harus diganti dengan
Ramadan? Apakah pengikut Muhammad harus diganti dengan Muhammadiyah? Apakah
bulan Bakdo Mulud harus mesti Rabiul Akhir? Apakah bulan Apit harus diganti
dengan Dzulkaedah?
Apakah Tuan Guru Haji Ishaka harus diganti
dengan Habib Al Hajj Ishaq?
Apakah nama Andi Bedu Amang harus diganti
dengan nama Syekh Abdur RahmanApakah doa dalam bahasa Sunda harus diganti
dengan doa dalam Bahasa Arab?
Apakah busana sarung, baju batik, dan celana panjang
tenun harus diganti dengan busana ghamis?
Tentu saja jawabannya ya, tidak begitu.
Islam itu untuk semesta alam
Islam itu ya, Islam, bukan Arab. Arab itu, ya
Arab, belum tentu Islam. Sama sekali berbeda antara Islam dengan Arab. Kalau
diidentikkan sama Antara Islam dengan Arab, rusak dan hancurlah Islam.
Tengoklah di dunia Arab sekarang ini!
Pemerintah Suriah memerangi rakyatnya yang
beroposisi. Mereka pun berperang dan berbunuhan. Teriakannya sama, Allahu
Akbar!
Pemerintah militer Mesir memerangi rakyatnya
yang beroposisi. Mereka pun saling bunuh. Dengarlah teriakan mereka dari kedua
belah pihak, Allahu Akbar!
Pemerintah Yaman yang terpecah menjadi dua,
Yaman Utara dan Yaman Selatan berperang dan saling menghancurkan. Kedua pihak
pun berteriak dalam pekikan yang sama, Allahu Akbar.
Para TKI pergi mengadu nasib ke tanah Arab,
bermajikan orang Arab. Tak sedikit TKI yang pulang membawa penderitaan: bekas siksaan
fisik, hamil dan melahirkan karena diperkosa sang majikan tanpa dinikahi, serta
gajinya tak terbayar pula.
Itulah akhlak sang majikan orang Arab, akhlak
tercela, bukan akhlak yang dianjurkan Islam, bukan akhlak begitu yang
diteladankan Nabi saw, bukan akhlaqul kariimah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar